BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama
yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk
senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut
pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme (Hutagalung et al, 1997).
Di perairan, unsur fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalamm bentuk senyawa
anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang
berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan kalsium pada
kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mills, 1996).
Karena begitu pentingnya unsur
fosfor dalam kehidupan, maka makalah ini dibuat untuk membahas unsur fosfor
secara mendetail.
B.
Tujuan
1. Mendeskripsikan
sejarah unsur fosfor
2. Menjelaskan
keberadaan unsur fosfor
3. Menjelaskan
sifat fisika dan sifat kimia unsur fosfor
4. Menjelaskan
pembuatan/teknik ekstaraksi dari unsur fosfor
5. Menjelaskan
kegunaan dan kerugian unsur fosfor
6. Mengetahui
senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor
C.
Rumusan Permasalahan
1.
Bagaimana
sejarah tentang unsur fosfor?
2.
Bagaimanakah
keberadaan unsur fosfor?
3.
Bagaimanakah
sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor?
4.
Bagaimanakah
pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor?
5.
Apa sajakah
kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor?
6.
Apa saja
senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor?
D.
Manfaat
1.
Memberikan
informasi tentang sejarah dari unsur fosfor
2.
Dapat
mengetahui keberadaan dari unsur fosfor
3.
Dapat
memahami sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor
4.
Dapat
mengetahui pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor
5.
Dapat
mengetahui kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor
6.
Dapat
mengetahui senyawa-senyawa yang paling umum dari unsur fosfor
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara
'menyuling' air urin melalui proses penguapan
dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia
inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang
berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap
(glow-in-the dark).
B.
Keberadaan Unsur Fosfor
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan
dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik
yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa
partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi
aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat
dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).
Fosfor merupakan bahan makanan utama
yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam
bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut
pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4),
dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-.
Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu
proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al, 1997).
Sumber fosfat diperairan laut pada
wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai. Karena sungai membawa hanyutan
sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga sumber fosfat dimuara
sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai
menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-,
HPO42-, PO43-. Fosfat diabsorpsi
oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal
dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan dari hewan dan pelapukan
tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan
menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya
dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk
pertumbuhan plankton adalah 0,27 – 5,51 mg/liter (Hutagalung et al, 1997).
Fosfat dalam air laut berbentuk ion
fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses fotosintesis dan proses lainnya dalam
tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat
berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat (H3PO4)
adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat.
Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses
biologi dan fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak
proses fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 µm akan menyebabkan
kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk konsentrasi dibawah
0,3 µm ada bagian sel yang cocok menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi.
Mungkin hal ini tidak akan terjadi
di laut sejak NO3 selalu habis sebelum PO4 jatuh ke tingkat yang
kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50% seperti organik-P. Di
laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim dingin hampir semua P
adalah inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses upwelling
dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi dipermukaan pada musim
dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear di air dangkal. Setelah musim dingin
dan musim panas kelimpahan fosfat akan sangat berkurang.Fosfor berperan dalam
transfer energi di dalam sel, misalnya yang terdapat pada ATP (Adenosine
Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).
Ortofosfat yang merupakan produk
ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor yang paling sederhana di
perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami hidrolisis
membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber
fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik
mengalami perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan dengan ferri
[Fe2(PO4)3] bersifat tidak larut dan mengendap
didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga
(ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang
bersifat larut dan melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan
fosfat diperairan (Effendi 2003).
Studi tentang sirkulasi fosfor di
lingkungan perairan laut merupakan perhatian di berbagai bidang ilmu bidang
ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti menghasilkan kesimpulan umum bahwa
bahwa konsentrasi fosfor akan berubah karena fosfor merupakan salah satu zat
yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses metabolisme. Damanhuri (1997)
menyatakan bahwa kadar fosfat akan semakin tinggi dengan menurnya kedalaman.
Konsentrasi fosfat relatif konstan pada perairan dalam biasanya terjadi
pengendapan sehingga nutrien meningkat seiring dengan waktu karena proses
oksidasi f dan bahan organik. Adanya proses run off yang berasal dari daratan
akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan, tetapi ini tidak terlalu
besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses kenaikan masa air.
Fosfor muncul pada bagian yang
beragam di dalam lingkungan bahari, beberapa muncul dalam bentuk susunan
organik seperti protein dan gula, beberapa juga muncul dalam bentuk kalsium organik
dan sebagian dalam bentuk inorganik dan partikel besi fosfat, lalu juga dalam
bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul dalam konsentrasi dibawah
nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan mudah di buat atau tersedia
di dalam atau tersedia di dalam zona penetrasi cahaya yang mencegah fosfor
menjadi faktor pembatas di dalam produktifitas bahari.
Diperairan, bentuk unsur fosfor
berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan sintesis antara
bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua
polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung
pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat
berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH.
Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak
bakteri lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.
Keberadaan fosfor diperairan alami
biasanya relative kecil, dengan kaar yang lebih sedikit dari pada kadar
nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.
Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen
dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae
yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya
dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari sehingga kurang
menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan cukup mengandung
fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi kebutuhannya. Fenomena
yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury consumption). Kelebihan
fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat perairan mengalami defisiensi
fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk beberapa waktuselama periode
kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
Berdasarkan kadar fosfat total,
perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: perairan dengan tingkat kesuburan
rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar antara 0 – 0.02 mg/liter;
perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar fosfat 0.021 – 0.05
mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat
total 0.051 – 0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
Pehitungan persen pada beragam
bentuk fosfat di H2O, NaCl, air laut, seperti sebuah fungsi pada pH.
Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih penting (50% pada P= 1000 bar atau
10.000 m ). H2PO4- bebas adalah lebih besar dengan
persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan 5% CaHPO4.
Sementara PO43- 27% seperti MgPO4-
dan 73% seperti CaPO4.
C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur
Fosfor
a. Sifat Fisika
Unsur Fosfor
1.)
Warna :
tidak berwarna/merah/putih
2.)
Wujud :
padat
3.)
Titik didih
: 550 K (2770C)
4.)
Titik leleh
: 317,3 K (44,20C)
5.)
Massa jenis
(fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.)
Energi
ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
7.)
Secara umum
fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak
tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
8.)
Fosfor putih
mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
9.)
Fosfor merah
tidak larut dalam semua pelarut.
b. Sifat Kimia
Unsur Fosfor
1.)
Fosfor putih
bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun.
Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
2.)
Fosfor merah
bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
D. Pembuatan/Teknik Ekstraksi
·
Pembuatan
Fosfor
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan
batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan
terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2
+ 6SiO2 + 10C
P4 + 6CaSiO3 + 10CO
·
Reaksi Pada
Fosfor
1.) Asam Fosfat :
Asam fosfat merupakan cairan kental
tidak berwarna dan mudah larut dalam air.
asam fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor putih dengan oksigen
kemudian tambahkan air. berikut reaksinya:
Selain dengan cara ini asam fosfat dapat diperoleh
dari batu fosfat yang direaksikan dengan asam sulfat pekat.
Selain itu, Asam fosfat dengan batu
gamping akan membentuk dikalsium fosfat yang merupakan bahan dasar pasta gigi
dan makanan ternak.
Reaksi
sederhananya sebagai berikut:
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.
1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent
2. Sodium triotho phosphate -----> pelembut air
3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.
1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent
2. Sodium triotho phosphate -----> pelembut air
3. Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.
2.) Fosforil Halida
Adalah X3PO,
dimana X mungkin F, Cl atau Br. Salah satu yang terpenting adalah Cl3PO,
dapat diperoleh dengan reaksi :
2PCl3
+ O2 2Cl3PO
P4O10
+ 6PCl5 10Cl3PO
3.) Trimetilfosfit
Mudah
menjalankan isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam metilfosfonat :
P(OCH3)3
CH3PO(OCH3)2
E. Kegunaan
dan Kerugian Unsur Fosfor
a.
Kegunaan
- Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
- Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
- Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
- asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
- Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
- Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
- bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
- Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi dan pertumbuhan
b. Kerugian
- Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to Jerusalem” (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.
Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka
akan bereaksi dengan oksigen membentuk fosfor pentaoksida (P2O5).
Walaupun fosfor berbahaya namun yang paling berbahaya yaitu terletak pada
proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan pada ledakannya.
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat
eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800°C. Suhu yang tinggi inilah yang
akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ
tubuh.
Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5
dalam bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun
asap inipun bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh
manusia.
Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika
terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai
mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan
bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka
akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah
banyak.
F.
Senyawa-Senyawa Paling Umum dengan Unsur Fosfor
·
Fosfor yang
dapat dikonsumsi oleh tanaman adalah dalam bentuk fosfat, seperti diamonium
fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat
dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
·
Trinatrium
fosfat (Na3PO4), Seyawa fosfor anorganik yang biasa
terdapat di perairan
·
Sumber alami
fosfor diperairan adalah pelapukan batuan mineral, misalnya fluorapatite [Ca5-(PO4)3F],
hydroxylapatite [Ca5-(PO4)3OH],
strengire [Fe(PO4)2H2O], whitlockite [Ca5-(PO4)2],
dan berlinite (AIPO4)
·
Senyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan
90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang
penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu
organisme.
·
Fluor-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaF
·
Karbonato-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaCO3
·
Hidroksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
·
Oksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaO
·
Trikalsium-fosfat
Ca3(PO4)2
·
Dikalsium-fosfat
CaHPO4
·
Monokalsium-fosfat
Ca(H2PO4)2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Fosfor
merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor
atom 15.Fosfor berupa nonlogam,
bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen
2.
Di perairan
unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa
organik yang berupa partikulat.
3.
Sifat
fisikanya adalah Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang
memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan
transparan. Dan sifat kimianya yaitu fosfor ada yang bersifat reaktif/tidak
reaktif, mudah terbakar, dan beracun.
4.
-Fosfor
diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran
listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2
+ 6SiO2 +
10C P4
+ 6CaSiO3 + 10CO
5.
Kegunaan
fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah merusak
jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh pada suhu
yang tinggi.
6.
Senyawaan
umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau
kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
B. Saran
Hati- hati dalam membakar Fosfor
dengan suhu yang tinggi karena dapat menghasilkan asap yang bersifat korosif
dan akhirnya dapat merusak jaringan tubuh.
Disarankan memanfaatkan fosfor
sebaik mungkin dan tidak menyalah gunakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius
Hutagalung, Horas P, Deddy
Setiapermana, dan Hadi Riyono. 1997. Metode
Analisis Air Laut, Sedimen, dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar – Dasar Ekologi. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada
Sanusi, Harpasis. 2006. KIMIA LAUT Proses Fisik Kimia dan
Interaksinya dengan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu
dan Teknologi Kelautan
http:/anorganik/Fosfor Dan Bahaya
Bom Fosfor « chemistry for peace not for war.html
http:/anorganik/fosfat.html